Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Ketika Hawa Nafsu dan Dunia Lebih Dicintai Daripada Allah dan Rasul-Nya

Yuk teman-teman kita kilas balik sebuah perjalanan perang yang dipimpin langsung oleh Rasulullah, Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam. Saat itu bukan tak ada rintangan yang dihadapi, bukan hanya sekedar mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya lantas tidak diuji. Justru sejak awal ketika Rasul perintahkan untuk memperkuat barisan, umat Muslim pada saat itu mulai goyah, bahkan tatkala  sudah berada di barisan Rasulullahpun, satu persatu mulai berguguran, mereka goyah dengan hasutan Abdullah bin Ubay. Di tengah perjalanan dari 1000 pasukan, hanya tinggal 700 pasukan Muslim yang bertahan sampai ke medan Uhud.  Tetapi bijaknya Rasululullah, meskipun Abdullah Bin Ubay sudah berkhianat, Rasul tak goyah, Rasul tetap fokus pada tujuan. Sementara Abu Sufyan dengan 3000 tentaranya sudah siap menghadapi umat Muslim yang hanya tersisa 700 an orang. 50 pasukan pemanah yang dikomandoi oleh Abdullah Bin Jubair Rasul persiapkan di atas bukit Uhud. Di awal mereka sami'na wa ato'na. Dan umat

Yakinilah Allah Menyertai Setiap Langkah

       Sebuah perjalanan panjang yang kita lalui di bumi Allah tentu membuat kita merasakan banyak hal yang telah menjadi bumbu dalam kehidupan kita. Ada yang manis, ada yang pahit yang semua itu adalah proses penempaan diri untuk menjadi insan yang kuat. Misalnya saat kita merasa dunia ini sudah begitu gelap, seolah tak ada jalan keluar, semua sudah terasa buntu, maka di situlah titik kita untuk mengambil jeda, mendekat pada-Nya dan mensyukuri semua yang sudah Allah berikan kepada kita. Percayalah teman-teman, bahwa saat kita sudah tidak tau lagi harus berbuat apa, maka saat itu pula pertolongan Allah akan hadir di sisi kita. Percayalah bahwa ketika kita yakin Allah menyertai setiap langkah kita, maka setiap detik yang kita lalui pun akan selalu tertaut dengan-Nya.