Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Tersenyum Bersama

Bagaimana mungkin anak-anak yang penuh semangat tidak didengarkan ceritanya. Tentu ini menjadi alasan mengapa kami tetap bertahan dan terus belajar, belajar memahami keinginan mereka, belajar mendengarkan cerita-cerita mereka bahkan belajar tentang semangatpun dari mereka. Benarlah memang bahwa usia tidaklah bisa menjadi tolak ukur, buktinya mereka yang masih dalam kategori anak-anak bisa menjadi panutan bagi kami. Layaklah bahwa tersenyum bersama mereka adalah kebahagian. Pertengahan bulan Mei lalu Allah Subhanahu wata’ala mengizinkan kami untuk bisa bertemu dalam lingkaran cinta yang begitu manis. Awalnya memang canggung, karena anak-anak itu memiliki caranya masing-masing untuk bisa mendekati mereka. Ada yang udah didekati tapi malah bukan tipikelnya didekati, ada juga yang mudah banget akrabnya, pokoknya banyak banget pengalaman sejak bertemu dengan mereka para penghafal Al-qur’an. Selain tingkahnya yang menggemaskan juga kedewasaan yang muncul seketika… bersambung..

Sebatas Persinggahan

            Selayaknya bunga pasti akanlah layu juga, ia hanyalah keindahan yang sifatnya sementara. Begitulah dunia   yang tidak lain hanyalah sebatas persinggahan saja. Suatu ketika Rasulullah Shalallu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Umar radiyallahu’anhum sambil memegang pundaknya “ Jadilah enkgau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sedang lewat (musafir) (Hadist Riwayat Al-Bukhari) ”. Begitulah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan kehidupan dunia ini. Betapa singkatkatnya kehidupan di dunia ini dan sepantasnya kita tidaklah berangan-angan panjang terhadap kehidupan dunia yang fana ini. Karena dunia hanyalah sebatas persinggahan, maka sebagai seorang mukmim hendaklah kita menumbuhkan dua sikap yang harus kita pegang yaitu sikap pertama seperti orang asing yang singgah di tempat yang asing, tentu saja yang namanya persinggahan cepat atau lambat akan bergegas pergi dan kembali ke tempat asalnya. Kemudian yang kedua seperti or

Jangan Menyita Waktu

Karena setiap episode kehidupan akan dimintai pertanggungjawabannya. Ada masa dimana kuat dan kokohnya kaki berlari tapi perlahan-lahan rapuh dan terjatuh kemudian mengakhiri segalanya. Ada juga yang semangatnya berkobar-kobar lalu memilih mundur perlahan karena cibiran dan prasngka-prasangka, bahaya sekali jika hal seperti ini mampu menggoyangkan qhiroh kita. Ada juga yang jalan terus tanpa tau tujuannya, nah ini lebih fatal. Tapi begitulah fenomena di du nia ini. Akan banyak sekali kita menemukan berbagai macam karakter, cara berpikir dan sikap-sikap yang tidak dapat kita selesaikan hanya dengan sekali say hello, butuh pendekatan dan sapaan nasihat yang berkelanjutan, bukan malah menjuge yang tidak penting, gak ada untungnya juga, akan menghabiskan energi, sayangkan jika potensi dan niat baik kita malah berbelok menjadi dosa. Tugas kita masih sama tetaplah berbuat baik, jika salah belajar lagi, teruslah berjalan dalam nilai-nilai kebaikan. Jangan biarkan waktu membuat kita ter

Ketika Ajal Memanggil

Tidak selamanya kita bisa menyapa hari tidak selamanya kita bisa tertawa lepas tidak selamanya kita mampu berlari tidak selamanya kita bisa menghirup udara karna ada saat dimana penyesalan tak berarti apa-apa yaitu kematian ketika ajal memanggil isak tangis tak akan mampu menolong teriakan tobat tak akan mengubah semuanya ketika ajal memanggil takkan ada sahabat yang menemani di dalam kubur hanya imanlah yang berbicara dan setia menemani perjalanan kita