Bagaimana mungkin anak-anak yang penuh semangat tidak didengarkan ceritanya. Tentu ini menjadi alasan mengapa kami tetap bertahan dan terus belajar, belajar memahami keinginan mereka, belajar mendengarkan cerita-cerita mereka bahkan belajar tentang semangatpun dari mereka. Benarlah memang bahwa usia tidaklah bisa menjadi tolak ukur, buktinya mereka yang masih dalam kategori anak-anak bisa menjadi panutan bagi kami. Layaklah bahwa tersenyum bersama mereka adalah kebahagian. Pertengahan bulan Mei lalu Allah Subhanahu wata’ala mengizinkan kami untuk bisa bertemu dalam lingkaran cinta yang begitu manis. Awalnya memang canggung, karena anak-anak itu memiliki caranya masing-masing untuk bisa mendekati mereka. Ada yang udah didekati tapi malah bukan tipikelnya didekati, ada juga yang mudah banget akrabnya, pokoknya banyak banget pengalaman sejak bertemu dengan mereka para penghafal Al-qur’an. Selain tingkahnya yang menggemaskan juga kedewasaan yang muncul seketika…
bersambung..
Komentar
Posting Komentar