Langsung ke konten utama

Karena Allah Mencintai Kita

 












Entah waktu yang begitu cepat memisahkan kebersamaan kita, atau kitanya yang terlalu kuat menambatkan cinta. Sehingga ketika waktunya selesai, kitapun masih mencari alasan untuk menetap. Tapi yang jelas karena Allah lah yang merekatkan hati-hati kita, dan kita tak ingin pisah dari kebersamaan yang sudah dibangun bertahun-tahun. Mungkin seberat ini ya melepaskan itu...tapi biar bagaimanapun tugas kita akan berpindah dari satu pundak ke pundak yang lain. Regenerasi itu yang kelak akan meneruskan..

Penuh cinta dan kedamaian ketika Allah panggil kita satu persatu ke tempat yang lain, bergilir..sehingga linangan air mata itu perlahan-lahan jatuhnya...

kita mencintai jalan ini...

Dalam satu momen diskusi santai kita, pernah berucap "gimana ya kalau nanti kita ga di sini lagi, apakah kita sudah benar-benar menyiapkan regenerasi yang akan melanjutkan estafet dakwah ini?"
Kekhawatiran itu menghampiri kita yang tengah menghitung hari beranjak pergi..

Ya Allah entah hati apa yang Engkau titipkan pada mereka, orang-orang kuat, wanita2 tangguh dan pantang menyerah yang Engkau izinkan pernah menemani langkah ini.
Di padatnya jadwal kuliah, lab yang ga habis-habis, laporan yang bertumpuk, kelompok halaqoh yang dipegang, agenda dauroh yang menanti, tasqif dan sederet kesibukan yang engkau titipkan. Tapi tak pernah hamba melihat mereka meninggalkan satupun agenda itu. Semua disempatkan, meski terseok-seok berlarian dari satu agenda ke agenda yang lain, walau di ujung sana jarak terbentang...tak sedikitpun menyurutkan semangat mereka untuk tetap membersamai dakwah ini. Meski hujan deras mengiringi, tak sedikitpun menggagalkan semangat mereka. 
Cinta itu mengalir di setiap aktivitasmu...sedikitpun tak pernah ibadah wajib dan sunnah itu menjadi beban...mereka rela meski terkantuk-kantuk, lembaran mushaf itu menjadi sahabat setia yang menemani di setip padatnya agenda-agenda itu...
Allah...sungguh besar nikmat yang pernah Engkau berikan pada diri ini. Berada diantara mereka adalah keberkahan dan kenikmatan yang gak akan pernah bisa di beli.

Katamu "Karena Allah mencintai kita,  sehingga dijadikan kita sibuk dalam agenda-agenda positif".

Ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa hidup itu tentang perpindahan dari satu titik ke titik yang lain. Tapi pastikan dimanapun "titik" kita berada, kita selalu dalam ketaatan kepada Allah. (Fadilatsyah)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nikmati Proses

Proses itu indah jika dijalani dengan hati yang ikhlas. Sebab ikhlas itu sendiri adalah keadaan dimana kau menyedikitkan untuk mengeluh atau bahkan tak ada kata-lata keluhan yang keluar dari lisan mu. Semua orang tau, semua orang merasakan bahwa lelah itu adalah bumbu dalam perjalanan hidup ini. Kita hanya perlu membangun semangat itu lebih kokoh lagi, mendirikan pundak-pundak yang tegar dan menjalankan proses ini sebagaimana mestinya sesuai koridor-koridor yang telah Allah terangkan dalam firman-Nya. Jangan lari dari aturan-Nya, sebab itu adalah kunci kita meraih ridho-Nya. Saya suka kali dengan kata-kata ini “Jangan minta Allah kurangi bebanmu, tapi mintalah Allah kuatkan pundakmu”. Memang begitulah layaknya kita. Tetaplah teguh. Jika permainan hidup ini laksana api yang membakar, maka biarlah ia membakar fisikmu tapi bukan imanmu. Jika jalanan panjang yang dilalui bagaikan jurang, maka jangan hiraukan panggilan-panggilan yang menginginkan kau jatuh.tetaplah fokus pada

Lukisan di Jalanan

Kerasnya medan jalanan Meneteskan luka yang kian merambah Melilitkan kisah keterpurukan hidup Sedang kita tak pernah melirik Bila saja bisa ku hapuskan Semua aspek kehancuran Kan ku pastikan tak ada lagi Praktek ketidakjujuran Tak ada lagi tangan-tangan mungil Yang berserakan di jalanan Manalah mungkin bias ku tatap Semua jeritan hati yang pilu Terluka oleh tangan yang penuh dosa Sebab aku bukanlah seorang yang berkuasa  Tapi ku yakin Kita kan menari dalam irama kedamaian Dalam batas-batas ketulusan Jum'at, 7 Juni 2013 Note: Tulisan abal-abal gendre puisi yang pertama kali terbit dan dibukukan masa-masa SMA