Ketika Allah memanggil salah satu orang yang kita cintai, pasti kita akan sedih dan tak bisa membendung air mata yang terus berurai. Tapi dibalik kesedihan yang kita alami, Allah juga menitipkan pesan, bahwa suatu saat nanti kita juga akan merasakan hal yang sama, dipanggil Allah dan orang-orang yang mencintai kita juga akan bersedih akan kepergian kita. kita sedang menunggu giliran, maka jadikanlah kabar kematian adalah nasihat yang dapat menghapus kelezatan dunia. Tidak apa bersedih...tapi selepas ini bangkit lagi ya... Allah ingin kamu tersenyum lagi. Setidaknya ada banyak sekali peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba dan membuat kita bertanya-tanya, selepas ini Allah sedang siapkan takdir terbaik apa? Ada banyak perjalanan juga yang perlu kita syukuri, jadi jangan hanya fokus pada kesedihan ya...dibalik kesedihan itu ada banyak cerita-cerita baru menanti. jadilah versi terbaik dari dirimu yang siap menghadapi setiap tantangan yang Allah hadirkan. Kamu adalah apa ya
Entah waktu yang begitu cepat memisahkan kebersamaan kita, atau kitanya yang terlalu kuat menambatkan cinta. Sehingga ketika waktunya selesai, kitapun masih mencari alasan untuk menetap. Tapi yang jelas karena Allah lah yang merekatkan hati-hati kita, dan kita tak ingin pisah dari kebersamaan yang sudah dibangun bertahun-tahun. Mungkin seberat ini ya melepaskan itu...tapi biar bagaimanapun tugas kita akan berpindah dari satu pundak ke pundak yang lain. Regenerasi itu yang kelak akan meneruskan.. Penuh cinta dan kedamaian ketika Allah panggil kita satu persatu ke tempat yang lain, bergilir..sehingga linangan air mata itu perlahan-lahan jatuhnya... kita mencintai jalan ini... Dalam satu momen diskusi santai kita, pernah berucap "gimana ya kalau nanti kita ga di sini lagi, apakah kita sudah benar-benar menyiapkan regenerasi yang akan melanjutkan estafet dakwah ini?" Kekhawatiran itu menghampiri kita yang tengah menghitung hari beranjak pergi.. Ya Allah entah hati apa yang Engk