Langsung ke konten utama

Butir-butir Kerinduan


Menatap langit memang hal tak bisa dibenci apalagi mencoba pergi darinya. Kenapa? Karena langit selalu saja memberikan keindahan-keindahan dan makna-makna yang tak dapat di deskripsikan secara mendetail. Itulah sebabnya mengapa setiap kehidupan yang kita jalani selalu saja memberikan ceritanya masing-masing. Hari ini langit mendung, tapi ia masih lebih baik untuk di tatap. Sudah lama rasanya meninggalkan blog ini, tak terjamah lagi oleh jemari-jemari kecil. Fakum tanpa alasan, yang jelas semua tersebab waktu. Tapi hari ini aku ingin menceritakan kembali perjalanan hidup yang penuh dengan warna warni. Hei Rey kau tau hari ini laboratorium mikrobiologi menjadi tempat pertama untuk membuka blog ini lagi. Entah mengapa, barangkali Tugas Akhir sebegitunya menyulap situasi perasaan menjadi lebih peka. Peka terhadap tulisan-tulisan di setiap goresan pena.
Alhamdulillah...
Akhirnya tiba di penghujung semester 7. Padahal kemarin-kemarin ngerasa masih maba, masih bawa laporan kesana-kemari, masih rajin banget belajar kelompok dan masih suka sekali dengan suasana laboratorium lapangan yang tak mengenal waktu, yang jelas semua itu terasa sangat menyenangkan. Terus sekarang tanpa terasa semuanya sudah berubah, gak ngerasai lagi laboratorium alam dalam gelap yang penuh dengan keanekaragaman atau laboratorium laut yang pagi-pagi harus dinikmati dan segala macam bentuknya luar biasa banget. Hari ini, eh masih fokus sama judul yang belum di ACC, masih sibuk kejar-kejar dosen minta TTD dan masih harus stanby tunggui dosen untuk konsultasi, ya begitulah mahasiswa semester akhir, segala macam bentuknya harus dinikmati, prosesnya begitu panjang dan penuh dengan kenangan. Jumpa temen lama pertanyaan selalu "kapan seminar? kapan dan kapan?" yang itu semua sebenarnya motivasi banget bagi kita untuk terus berjuang, karena aku percaya, setiap perjuangan itu akan sampai pada titik akhirnya. Karena setiap orang yang mempunyai tujuan akan sampai pada tempatnya, cepat ataupun lambat, semua akan selesai pada waktunya. Tulisan ini hanya sebagai pembuka untuk giat lagi menulis, untuk aktif lagi dalam kegiatan kepenulisan. Seseorang pernah memotivasi saya "Dew menulislah terus jika dengan menulis itu membuatmu terasah kembali, jangan pernah takut jika tulisan mu merasa ga bagus, karena yang terpenting kamu sudah berani mencoba untuk terus menulis, hingga mimpi-mimpi itu bisa terwujud, yakin aja Dew, teruslah berbuat baik, maka kebaikan-kebaikan lain akan selalui menyertai perjalanan hidupmu, tetaplah menjadi orang yang menginspirasi di sekitarmu".
Subhanalloh itu tamparan banget bagi saya, karena selama ini mungkin terlalu banyak gak pedenya, terlau banyak keluhan-keluhan. Jazakillah khairan khatsiron buat antuna yang selalu memotivasi saya, yang selalu menyelipkan doa-doa terbaik. Semoga Allah juga membalas kebaikan antuna.Entah mengapa tulisan-tulisan yang selalu ditulis itu selalu menginspirasi saya, selalu menumbuhkan semangat-semangat baru.

Butir-butir rindu dalam setiap tulisan di sudut kota itu.
I believe it.
Because Allah selalu di sini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karena Allah Mencintai Kita

  Entah waktu yang begitu cepat memisahkan kebersamaan kita, atau kitanya yang terlalu kuat menambatkan cinta. Sehingga ketika waktunya selesai, kitapun masih mencari alasan untuk menetap. Tapi yang jelas karena Allah lah yang merekatkan hati-hati kita, dan kita tak ingin pisah dari kebersamaan yang sudah dibangun bertahun-tahun. Mungkin seberat ini ya melepaskan itu...tapi biar bagaimanapun tugas kita akan berpindah dari satu pundak ke pundak yang lain. Regenerasi itu yang kelak akan meneruskan.. Penuh cinta dan kedamaian ketika Allah panggil kita satu persatu ke tempat yang lain, bergilir..sehingga linangan air mata itu perlahan-lahan jatuhnya... kita mencintai jalan ini... Dalam satu momen diskusi santai kita, pernah berucap "gimana ya kalau nanti kita ga di sini lagi, apakah kita sudah benar-benar menyiapkan regenerasi yang akan melanjutkan estafet dakwah ini?" Kekhawatiran itu menghampiri kita yang tengah menghitung hari beranjak pergi.. Ya Allah entah hati apa yang Engk

Nikmati Proses

Proses itu indah jika dijalani dengan hati yang ikhlas. Sebab ikhlas itu sendiri adalah keadaan dimana kau menyedikitkan untuk mengeluh atau bahkan tak ada kata-lata keluhan yang keluar dari lisan mu. Semua orang tau, semua orang merasakan bahwa lelah itu adalah bumbu dalam perjalanan hidup ini. Kita hanya perlu membangun semangat itu lebih kokoh lagi, mendirikan pundak-pundak yang tegar dan menjalankan proses ini sebagaimana mestinya sesuai koridor-koridor yang telah Allah terangkan dalam firman-Nya. Jangan lari dari aturan-Nya, sebab itu adalah kunci kita meraih ridho-Nya. Saya suka kali dengan kata-kata ini “Jangan minta Allah kurangi bebanmu, tapi mintalah Allah kuatkan pundakmu”. Memang begitulah layaknya kita. Tetaplah teguh. Jika permainan hidup ini laksana api yang membakar, maka biarlah ia membakar fisikmu tapi bukan imanmu. Jika jalanan panjang yang dilalui bagaikan jurang, maka jangan hiraukan panggilan-panggilan yang menginginkan kau jatuh.tetaplah fokus pada

Lukisan di Jalanan

Kerasnya medan jalanan Meneteskan luka yang kian merambah Melilitkan kisah keterpurukan hidup Sedang kita tak pernah melirik Bila saja bisa ku hapuskan Semua aspek kehancuran Kan ku pastikan tak ada lagi Praktek ketidakjujuran Tak ada lagi tangan-tangan mungil Yang berserakan di jalanan Manalah mungkin bias ku tatap Semua jeritan hati yang pilu Terluka oleh tangan yang penuh dosa Sebab aku bukanlah seorang yang berkuasa  Tapi ku yakin Kita kan menari dalam irama kedamaian Dalam batas-batas ketulusan Jum'at, 7 Juni 2013 Note: Tulisan abal-abal gendre puisi yang pertama kali terbit dan dibukukan masa-masa SMA