Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Berkaca Pada Sejarah

Terpikirkan tentang situasi negara yang semakin rumit, hukum yang antah berantah dan model kepemimpinan yang seakan menyengsarakan masyarakat (terlalu luas ya kalau bahas ke sini), tapi itulah realita yang ada. Kita ga bisa tutup mata dan telinga seolah tak melihat dan tak mendengar. Sebab kita adalah bagian dari negara, tak akan berdiri suatu negara tanpa adanya Rakyat (iya kita). Tapi saya tidak akan mengupas terkait hal itu, melainkan dari sisi sejarah yang sudah menjadi catatan paling the best untuk dicontoh dan diterapkan dalam kehidupan bernegara. Sebab pola sejarah itu akan terus terulang. Contoh realnya adalah pendemic Corona ini yang sampai saat ini masih terbilang belum aman,   walaupun new normal sudah diterapkan. Perhatikanlah bagaimana pola sejarah itu menemui kita. Sedangkan ratusan tahun lalu wabah/pendemic ini juga pernah dialami oleh para sahabat. Mari kita flashback kisah Abdullah bin Umar, seorang pemuda yang gemar bersedeqah dan ga pernah ninggalin sholat ta

Catatan Seorang Petualang

Langit masih menutup wajahnya, ketika kami hendak melangkahkan kaki, keluar dari tempat berteduh. Malam itu dingin, di tambah perjalanan yang panjang,  yang hanya di tempuh dengan berjalan kaki. Wajah kami lelah,  karena jam tidur yang terbilang singkat ditambah aktivitas yang sangat padat. Tetapi entah mengapa,  pada saat itu, serangga-serangga lampu menjadi lebih berharga dari hanya sekedar lelah yang kami rasa. Meskipun tidur  beralaskan tikar,  yang ditemani tetesan embun yang jatuh dari atas tenda dan suara-suara jangkrik yang begitu akrab, kami menikmatinya.  Kami sudah diajarkan hidup seperti ini sejak semester 2, ketika kami menjadi mahasiswa Biologi, tepatnya Ilmu Biologi, yang pada saat itu terkenal dengan padatnya jadwal laboratorium,  laporan dan praktek lapangan. Unik memang,  karena dengan begitu kami bisa memahami, bahwa semua makhluk hidup yang Allah ciptakan saling berkesinambungan. Kami pun berbaris memeriksa kelengkapan, tepat jam 2 malam,  pengamatan dimulai

Merenungi Kealpaan Diri Menuju Bulan Maghfirah!

Ga terasa ya, Ramadhan bener2 sudah di depan kita, semoga kita adalah orang2 yang Allah izinkan untuk bisa menikmati bulan maghfirah, bulannya Qur'an, bulan yang sangat mulia dan penuh ampunan. Aamin Allahumma aamiin. Beberapa bulan terakhir ini, dalam kondisi yang terkarantina, kajian2 online merebak dimana-mana. Alhamdulillah suatu kesyukuran bagi kita semua, ya mungkin inilah salah satu hikmahnya dari sekian hikmah yang kita dapatkan, di tengah wabah covid-19 ini, kita jadi lebih sering menyapa saudara2 kita yang terpisah jarak berkilo2 meter, bahkan pulau dan negara sekalipun, dan sangat bermanfaatnya,kita masih bisa menyerap ilmu dan berbagi ilmu meski berjarak dan tidak bertatap muka. Sudah seharusnya ini menjadi momentum kita untuk banyak2 bersyukur dan bersabar. Sebab dengan wabah ini, inshaAllah menjadi pengingat agar kita kembali taat pada-Nya. Yuk coba kita buat list, apa saja yang sudah dan apa saja yang belum kita maksimalkan menuju bulan Ramadhan ini. Agar kiran

MENGENAL CINTA DI JALAN DAKWAH

Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa 2017 Aku masih ingat kapan pertama kali aku mulai kepo tentangmu, tentang rumah yang sering dihuni kakak-kakak pada masa itu. Setiap Jum'at, ketika pelajaran usai, mereka berdiri di depan gerbang sekolah, dengan lisan yang santun, dan senyum yang rekah mengajak adik2nya berkumpul mengikuti kajian. Iya mereka menyebutnya kajian, khusus perempuan, rutin setiap hari Jum'at pada pukul 12.00 WIB. Tempatnya bisa di Mushollah atau di ruang2 kelas. Aku yang masih polosnya pada saat itu, anak SMP yang baru beralih ke masa SMA juga kepo tentangmu, salah satu organisasi di sekolah, yang penghuninya di dominasi oleh kakak2. Pada satu Jum'at Aku pun bergabung, mendengarkan dengan seksama materi yang disampaikan, bosan? Iya, waktu itu Aku merasa bosan, karena pingin cepat2 pulang, maklum anak remaja yang masih suka main2. Kemudian waktupun silih berganti, hari dan bulan yang terasa cepat terlewati. Akupun mulai disibukkan dengan k

SUDAHKAH KITA MEMPERSIAPKAN RAMADHAN???

Saudaraku gimana kondisi hatinya hari ini? Sudahkah kita bersiap menyambut bulan mulia ini? Benarkah kita menanti2 kehadiran bulan Rhamadan ini? Karena seorang hamba yang shalih tentu akan menyambutnya dengan taubat yang disertai tekad bulat untuk meraih sebanyak-banyaknya kebaikan dibulan suci Ramadhan dan mengisi waktunya dengan amal2 yang sholih. Semoga kita adalah bagian dari orang2 yang mengisi waktu2 kita dengan amal sholih, aamiin Allahumma aamiin. Ibarat sebuah pertandingan,  maka kita harus terus berlatih untuk bisa menjadi juara. Mustahil kita bisa memenangkan sebuah pertandingan tanpa adanya sebuah persiapan yang matang. Begitupun bulan Ramadhan, kita membutuhkan persiapan2 untuk bisa menghidupkan hari2 kita di bulan suci yang penuh ampunan. Apa saja yang harus kita persiapkan???? Pertama persiapan ruhiyah kita, yaitu pengandalian untuk tidak melakukan maksiat (jaga pandangan, jaga hati agar tidak iri dan dengki),hilangkan permusuhan (saling memaafkan), dan