Langsung ke konten utama

SUDAHKAH KITA MEMPERSIAPKAN RAMADHAN???

Saudaraku gimana kondisi hatinya hari ini?
Sudahkah kita bersiap menyambut bulan mulia ini?
Benarkah kita menanti2 kehadiran bulan Rhamadan ini?

Karena seorang hamba yang shalih tentu akan menyambutnya dengan taubat yang disertai tekad bulat untuk meraih sebanyak-banyaknya kebaikan dibulan suci Ramadhan dan mengisi waktunya dengan amal2 yang sholih. Semoga kita adalah bagian dari orang2 yang mengisi waktu2 kita dengan amal sholih, aamiin Allahumma aamiin.



Ibarat sebuah pertandingan,  maka kita harus terus berlatih untuk bisa menjadi juara. Mustahil kita bisa memenangkan sebuah pertandingan tanpa adanya sebuah persiapan yang matang. Begitupun bulan Ramadhan, kita membutuhkan persiapan2 untuk bisa menghidupkan hari2 kita di bulan suci yang penuh ampunan.


Apa saja yang harus kita persiapkan????


Pertama persiapan ruhiyah kita, yaitu pengandalian untuk tidak melakukan maksiat (jaga pandangan, jaga hati agar tidak iri dan dengki),hilangkan permusuhan (saling memaafkan), dan perbanyak ibadah. Kemudian hal yang juga penting adalah menyiapkan agenda2 amal sholih yang bisa dimaksimalkan saat Ramadhan seperti sholatnya jadi ontime, khatam Qur'an 3 kali sebulan, hafalannya nambah, tahajjudnya mantep,shadaqoh setiap hari dan amal2 sholih lainnya yang kita mampu menjalaninya.



Kedua Persiapan Jasadiyah (persiapan fisik) , jangan lupa olahraga dan membiasakan berpuasa di bulan Sya'ban ini. Karena dahulu salah satu persiapan Rasullullah shalallahu 'alaihi wassalam sebelum Ramadhan adalah belajar beradaptasi dengan ibadah puasa sunnah di bulan Sya'ban.



Dari Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:


“Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban".



Ketiga Persiapan Fikriyah yaitu dengan banyak membaca dan menghadiri majelis ilmu, supaya semangat dan wawasan kita menyambut Ramadhan semakin bertambah. Nah dengan kondisi kita yang stay at home saat ini, makin membuka peluang besar untuk kita menambah bahan bacaan kita, mengikuti kajian2 online. masyaAllah ternyata Allah itu banyak banget memberikan manfaat meskipun kita dalam kondisi terkarantina seperti ini.


Keempat persiapan Amaliyah, nah ini momen penting  buat kita, remainder lagi diri kita untuk sering2 shadaqoh, sehingga ketika Ramadhon tiba, kita sudah terbiasa, dan amal2 lain yang luas banget,yang penting konsisten.

Dari semua persiapan2 di atas, yakinkan lagi hati kita agar melakukannya semata2 hanya karena Allah, dan berdoalah pada Allah agar Allah izinkan kita untuk bertemu lagi dengan Ramadhan tahun ini.

Karena dulu orang2 sholih, 6 bulan sebelum Ramadhan mereka berdoa agar dipertemukan dengan bulan mulia, Ramadhon.

Sekarang masih ada waktu nih, buat kita berbenah dan mempersiapkannya.
Semangat✊✊

Batam, Jum'at, 10 April 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karena Allah Mencintai Kita

  Entah waktu yang begitu cepat memisahkan kebersamaan kita, atau kitanya yang terlalu kuat menambatkan cinta. Sehingga ketika waktunya selesai, kitapun masih mencari alasan untuk menetap. Tapi yang jelas karena Allah lah yang merekatkan hati-hati kita, dan kita tak ingin pisah dari kebersamaan yang sudah dibangun bertahun-tahun. Mungkin seberat ini ya melepaskan itu...tapi biar bagaimanapun tugas kita akan berpindah dari satu pundak ke pundak yang lain. Regenerasi itu yang kelak akan meneruskan.. Penuh cinta dan kedamaian ketika Allah panggil kita satu persatu ke tempat yang lain, bergilir..sehingga linangan air mata itu perlahan-lahan jatuhnya... kita mencintai jalan ini... Dalam satu momen diskusi santai kita, pernah berucap "gimana ya kalau nanti kita ga di sini lagi, apakah kita sudah benar-benar menyiapkan regenerasi yang akan melanjutkan estafet dakwah ini?" Kekhawatiran itu menghampiri kita yang tengah menghitung hari beranjak pergi.. Ya Allah entah hati apa yang Engk

Nikmati Proses

Proses itu indah jika dijalani dengan hati yang ikhlas. Sebab ikhlas itu sendiri adalah keadaan dimana kau menyedikitkan untuk mengeluh atau bahkan tak ada kata-lata keluhan yang keluar dari lisan mu. Semua orang tau, semua orang merasakan bahwa lelah itu adalah bumbu dalam perjalanan hidup ini. Kita hanya perlu membangun semangat itu lebih kokoh lagi, mendirikan pundak-pundak yang tegar dan menjalankan proses ini sebagaimana mestinya sesuai koridor-koridor yang telah Allah terangkan dalam firman-Nya. Jangan lari dari aturan-Nya, sebab itu adalah kunci kita meraih ridho-Nya. Saya suka kali dengan kata-kata ini “Jangan minta Allah kurangi bebanmu, tapi mintalah Allah kuatkan pundakmu”. Memang begitulah layaknya kita. Tetaplah teguh. Jika permainan hidup ini laksana api yang membakar, maka biarlah ia membakar fisikmu tapi bukan imanmu. Jika jalanan panjang yang dilalui bagaikan jurang, maka jangan hiraukan panggilan-panggilan yang menginginkan kau jatuh.tetaplah fokus pada

Lukisan di Jalanan

Kerasnya medan jalanan Meneteskan luka yang kian merambah Melilitkan kisah keterpurukan hidup Sedang kita tak pernah melirik Bila saja bisa ku hapuskan Semua aspek kehancuran Kan ku pastikan tak ada lagi Praktek ketidakjujuran Tak ada lagi tangan-tangan mungil Yang berserakan di jalanan Manalah mungkin bias ku tatap Semua jeritan hati yang pilu Terluka oleh tangan yang penuh dosa Sebab aku bukanlah seorang yang berkuasa  Tapi ku yakin Kita kan menari dalam irama kedamaian Dalam batas-batas ketulusan Jum'at, 7 Juni 2013 Note: Tulisan abal-abal gendre puisi yang pertama kali terbit dan dibukukan masa-masa SMA